Yohanes
10 : 3 - 4
"(3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan
domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing
menurut namanya dan menuntunnya ke luar. (4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan
mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya."
8 tahun yang lalu Tuhan
kasih aku sebuah tanggung jawab untuk menjadi leader di sebuah band gerejaku.
Selama 7 tahun lebih kami bersama dan pada tahun ke-7 itu pulalah aku tiba pada
titik jenuhku.
Sebenarnya dari awal mula terbentuknya band ini banyak perbedaan
cara berpikir antar anggota band tapi itu semua masih bisa diatasi. Tapi
setelah semakin lama kami bersama semakin nampak bahwa semua itu bukan aku
atasi tapi aku hindari, sehingga pada tahun ke-7, tepatnya per-1 Desember 2011
band ini di non-aktifkan. Aku dan beberapa anggota melihat bahwa band ini sudah
tidak bisa diteruskan karena kami ber-5 memiliki visi-misi yang berbeda. Banyak
orang yang menyayangkan non-aktifnya band ini karena menurut mereka band ini
memiliki masa depan yang baik. Tapi siapa yang tahu bagaimana reality yang ada
di dalam band ini? Apakah band ini secara keseluruhan bermain dengan hati?
Apakah band ini memang dibentuk untuk melayani jemaat Tuhan di gereja ini?
Ataukah hanya untuk wadah melampiaskan keinginan kami untuk bermain
musik?
Selama 7
tahun aku selalu berdoa supaya band ini akan selalu bertumbuh bersama, tapi
ketika memasuki tahun ke-5 doaku mulai berubah sama Tuhan. Yang aku doakan
adalah "Tuhan pimpin kami ber-5 dalam bermain musik, dan berikan aku
kekuatan dan kesabaran untuk mendampingi band ini.", dan ketika memasuki
usia yang ke-7 tahun doaku mulai mengerucut "Tuhan, apakah aku masih mampu
menjadi leader dalam band ini? Karena aku sudah ngga sanggup lagi, aku capek
dengan kondisi ini.". Ketika kami sudah non-aktif, rasanya ada sebuah
beban yang terangkat dari pundakku.
Sekarang
bulan Juni 2012, jadi sudah 6 bulan band ini non-aktif sehingga otomatis 6
bulan juga aku ngga ada aktifitas nge-band lagi di Gereja. Kalian tau apa yang
aku rasakan di bulan ke-6 ini?? -H.A.M.P.A- Yes..menyiksa sekali, seperti ada
bagian dari hidupku yang hilang. Seperti ada sebuah tanggung jawab yang gagal
aku emban. Ketika melihat band lain bermain musik, muncul rasa yang sangat
besar "Aku pengen nge-band lagi, aku kangen nge-band bersama temen-temenku
lagi". Tapi di lain sisi, masih ada ketakutanku dikecewakan lagi,
ketakutan untuk memimpin sebuah band dengan anggota yang sama
lagi. Akhirnya per-1 Mei kemarin aku memutuskan untuk bergabung dalam tim
akustik gitar. Ya, ini memang menjadi salah satu caraku untuk mengobati
kehampa'anku ngga bermain musik dalam tim lagi, tapi juga menjadi tujuanku
untuk membawa teman-telan remajaku bertumbuh dan akhirnya siap untuk menjadi
anggota musik di Ibadah Umum.
Ketika
band kami mulai non-aktif, aku selalu menilai bahwa band ini memang layak di
non-aktifkan karena kalo memang semua anggotanya ngga ada hati untuk bermain
dalam band, ngga ada komitmen, dan ngga bisa memprioritaskan band ini, lebih
baik memang di non-aktifkan saja. TAPIII....semenjak bulan Maret 2012, Tuhan
nyadarin aku. "Hoii Camilla..!! Kamu siapa to di band ini? Bukankah kamu
leadernya?? Lalu kenapa anggota-anggotamu ngga bisa berkomitmen dalam band ini?
Apa usahamu untuk memelihara komitmen mereka dari 7 tahun lalu?? Kalo begitu,
lalu apa fungsinya leader di dalam band ini??". Yaolohhh...rasanya kek
ditabok..!! Yang tadinya aku ngerasa paling OK komitmennya, ternyata malah aku
to biangnya. Ternyata aku yang ngga bisa "memelihara" komitmen
kelompok kami. Ternyata aku yang ngga tau apa yang Tuhan mau aku lakukan untuk
band-ku.
Seringkali Tuhan memberikan kita
suatu tanggung jawab yang menurut kita besar dan berat. Kita sering jawab
"Jangan aku dong Tuhan..Orang lain aja..Aku ngga sanggup loo..".
Tapii...Siapa sih orang yang lebih mengenal kita dari pada Tuhan?? Ngga ada..!
Kita sendiripun bisa jadi ngga mengenal diri sendiri 100%.
Tuhan yang menciptakan kita, Tuhan juga yang mengenal kita ini
siapa. Tuhan yang tahu kapasitas kita jadi ngga mungkin DIA memberi kita suatu
tanggung jawab yang melampaui batas kita. Yang ada malah KITA yang ngga tau
kapasitas kita, jadi seringkali kita merasa ngga mampu.
"We have to do our part,
and then let the Lord to do His Part"
^MyQuote^
Tuhan Yesus memberkati kamu dan sayaY
hmmmm...kalo gitu di tunggu come back nya :)
BalasHapusI hope so ciik.. :p
BalasHapus