Selasa, 05 Juni 2012

Tuhan sangat Mengenal Kita, Maukah Kita juga MengenalNya?

Yohanes 10 : 3 - 4
"(3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. (4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya."

8 tahun yang lalu Tuhan kasih aku sebuah tanggung jawab untuk menjadi leader di sebuah band gerejaku. Selama 7 tahun lebih kami bersama dan pada tahun ke-7 itu pulalah aku tiba pada titik jenuhku. 

Sebenarnya dari awal mula terbentuknya band ini banyak perbedaan cara berpikir antar anggota band tapi itu semua masih bisa diatasi. Tapi setelah semakin lama kami bersama semakin nampak bahwa semua itu bukan aku atasi tapi aku hindari, sehingga pada tahun ke-7, tepatnya per-1 Desember 2011 band ini di non-aktifkan. Aku dan beberapa anggota melihat bahwa band ini sudah tidak bisa diteruskan karena kami ber-5 memiliki visi-misi yang berbeda. Banyak orang yang menyayangkan non-aktifnya band ini karena menurut mereka band ini memiliki masa depan yang baik. Tapi siapa yang tahu bagaimana reality yang ada di dalam band ini? Apakah band ini secara keseluruhan bermain dengan hati? Apakah band ini memang dibentuk untuk melayani jemaat Tuhan di gereja ini? Ataukah hanya untuk wadah melampiaskan keinginan kami untuk bermain musik? 

Selama 7 tahun aku selalu berdoa supaya band ini akan selalu bertumbuh bersama, tapi ketika memasuki tahun ke-5 doaku mulai berubah sama Tuhan. Yang aku doakan adalah "Tuhan pimpin kami ber-5 dalam bermain musik, dan berikan aku kekuatan dan kesabaran untuk mendampingi band ini.", dan ketika memasuki usia yang ke-7 tahun doaku mulai mengerucut "Tuhan, apakah aku masih mampu menjadi leader dalam band ini? Karena aku sudah ngga sanggup lagi, aku capek dengan kondisi ini.". Ketika kami sudah non-aktif, rasanya ada sebuah beban yang terangkat dari pundakku.

Sekarang bulan Juni 2012, jadi sudah 6 bulan band ini non-aktif sehingga otomatis 6 bulan juga aku ngga ada aktifitas nge-band lagi di Gereja. Kalian tau apa yang aku rasakan di bulan ke-6 ini?? -H.A.M.P.A- Yes..menyiksa sekali, seperti ada bagian dari hidupku yang hilang. Seperti ada sebuah tanggung jawab yang gagal aku emban. Ketika melihat band lain bermain musik, muncul rasa yang sangat besar "Aku pengen nge-band lagi, aku kangen nge-band bersama temen-temenku lagi". Tapi di lain sisi, masih ada ketakutanku dikecewakan lagi, ketakutan untuk memimpin sebuah band dengan anggota yang sama lagi. Akhirnya per-1 Mei kemarin aku memutuskan untuk bergabung dalam tim akustik gitar. Ya, ini memang menjadi salah satu caraku untuk mengobati kehampa'anku ngga bermain musik dalam tim lagi, tapi juga menjadi tujuanku untuk membawa teman-telan remajaku bertumbuh dan akhirnya siap untuk menjadi anggota musik di Ibadah Umum. 

Ketika band kami mulai non-aktif, aku selalu menilai bahwa band ini memang layak di non-aktifkan karena kalo memang semua anggotanya ngga ada hati untuk bermain dalam band, ngga ada komitmen, dan ngga bisa memprioritaskan band ini, lebih baik memang di non-aktifkan saja. TAPIII....semenjak bulan Maret 2012, Tuhan nyadarin aku. "Hoii Camilla..!! Kamu siapa to di band ini? Bukankah kamu leadernya?? Lalu kenapa anggota-anggotamu ngga bisa berkomitmen dalam band ini? Apa usahamu untuk memelihara komitmen mereka dari 7 tahun lalu?? Kalo begitu, lalu apa fungsinya leader di dalam band ini??". Yaolohhh...rasanya kek ditabok..!! Yang tadinya aku ngerasa paling OK komitmennya, ternyata malah aku to biangnya. Ternyata aku yang ngga bisa "memelihara" komitmen kelompok kami. Ternyata aku yang ngga tau apa yang Tuhan mau aku lakukan untuk band-ku.

Seringkali Tuhan memberikan kita suatu tanggung jawab yang menurut kita besar dan berat. Kita sering jawab "Jangan aku dong Tuhan..Orang lain aja..Aku ngga sanggup loo..". Tapii...Siapa sih orang yang lebih mengenal kita dari pada Tuhan?? Ngga ada..! Kita sendiripun bisa jadi ngga mengenal diri sendiri 100%. 
Tuhan yang menciptakan kita, Tuhan juga yang mengenal kita ini siapa. Tuhan yang tahu kapasitas kita jadi ngga mungkin DIA memberi kita suatu tanggung jawab yang melampaui batas kita. Yang ada malah KITA yang ngga tau kapasitas kita, jadi seringkali kita merasa ngga mampu.



"We have to do our part, and then let the Lord to do His Part"
^MyQuote^


Tuhan Yesus memberkati kamu dan sayaY

2 komentar: