Rabu, 13 Juni 2012

Belajar dari Kegagalan

Roma 8:28
"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." 


Kita pasti pernah mengalami masa-masa terberat selama kita hidup. Berhubung usiaku baru 23tahun, jadi masa terberatku sepertinya seputar masalah percintaan deh kayaknya (ihiiiyyyy'....).

Bukan ini loh ya mantanku...Cuman contoh doank. hohohohoh....
Sekitar 8-9 tahun yang lalu aku punya seorang pacar yang saat itu menurutku sangat cocok dengan tipe-ku. Tinggi, badan oke, pemain basket, seiman, dan dari keluarga baik-baik. Saat itu aku sangat bangga dan bahagia punya pacar sepertinya. Tapi setelah jalan beberapa lama-putus-balik lagi-laluu putus lagi, banyak kejadian-kejadian yang bikin aku saat itu drop banget. Salah satunya karena ada pengkhianatan didalam hubungan itu. Yupz! Saat itu memang hanya 3-4tahun aku berproses dalam hubungan itu dan aku masih seorang pelajar, tapi aku sangat serius menjalani hubungan sehingga ketika dikhianati aku jadi sangat drop. Selama 3-4 tahun itu juga aku berada pada lingkaran (putus-pengkhianatan-sambung lagi-pengkhianatan lagi- putus lagi,dst..), yang kalo ngga ada yang memutuskan ya aku akan terjebak didalamnya ngga tau sampai kapan.

Kami akhirnya putus secara baik-baik tapi ngga perlu munak, aku butuh waktu kurang lebih 4 tahun untuk berdamai dengan masa laluku walaupun dimulut sudah teruraikan kata "Aku telah mengampuni apapun yang sudah kamu lakukan.". Satu komitmen pribadi yang aku buat setelah putus adalah aku butuh minimal 3 tahun untuk menstabilkan hati dan perasaanku sendiri jadi selama 3 tahun itupun aku sama sekali ngga mikirin untuk menjalin hubungan serius dengan orang lain. Aku punya banyak hubungan GeJe a.k.a ngga jelas dengan banyak cowok. Sebagian temanku menyebut aku "playgirl" padahal itu masih baru hubungan temen looh... Sampe rada mikir pas itu "ndanio lek aku gonta-ganti pacaarr...disebut apa cobaaaa....(-.-")".

Kenapa koq aku bisa punya banyak teman dekat lawan jenis??
Pertama mungkin karena aku jomblo, butuh tatih tayang dan perhatian (wakakakakkakkk....), maka banyak cowok yang deketin.
Kedua, karena aku memang welcome untuk berteman dengan siapa saja (tolong dicatatt...BERTEMAN dengan siapa saja, bukan berkomitmen dengan siapa aja), dan akhirnya banyak pula dari mereka yang salah menangkap maksudku.

Selama aku drop, yang bisa menyembuhkan aku dari luka hati ini (itupun dengan sangat perlahan-lahan) hanyalah berdoa dan minta pertolongan Tuhan untuk menyembuhkan luka hatiku. Aku uda merasa ngga mampu bertahan, tapi setiap kali terbesit pikiran buruk untuk mengakhiri semuanya, Tuhan selalu ingatkan aku.
Dari serangkaian peristiwa buruk yang terjadi itu membuat aku belajar sesuatu bahwa ngga semua yang aku tabur itu semua-semuanya akan menghasilkan hal yang baik. Jadi ketika aku harus menuai hasil yang buruk ngga perlu cari siapa yang salah, apa penyebabnya. Gagal ya gagal aje.. Prosesnya adalah ketika aku gagal, aku bisa belajar dari kegagalan, aku bisa survive dan aku bangkit. Dari sana aku banyak evaluasi diri dan akhirnya menjadi seorang Camilla yang sekarang ini. Sama sekali belum sempurna, dan masih dalam proses pembentukan oleh Tuhan Yesus.
Ayat diatas tadi jadi mengingatkan aku bahwa dalam segala perkara, peristiwa dalam hidupku, Tuhan selalu turut bekerja didalamnya untuk mendatangkan KEBAIKAN bagiku. Ketika aku drop, aku menyerahkan diriku sepenuhnya kepada Tuhan, aku belajar dari pengalaman, aku di"hajar" sama Tuhan supaya sadar kalo aku berada pada lingkaran yang ngga berujung itu,dan akhirnya aku bisa lebih dewasa dan "berpengalaman" dari sebelumnya.
Kalo diruntut sepertinya itu yang memang Tuhan udah rancang buat aku. Bukan rancangan yang mendatangkan kecelakaan, tapi rancangan yang mendatangkan sukacita dan kebaikan untukku. Buktinya setelah 6 tahun bergumul untuk pasangan hidup, sekarang aku mendapatkan seorang pasangan hidup yang benar-benar sesuai dengan yang selama ini aku doakanY


"Experience is a good teacher, but it doesn't mean a bad experience is a bad teacher. Depending on how we can learn from the experience."
^MyQuote^

 Tuhan Yesus memberkati Kamu dan AkuY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar